Proses ini mencakup serangkaian langkah-langkah berikut:
1. Persiapan Media Karbon Aktif:
- Media karbon aktif tersedia dalam bentuk granular (butiran), serbuk, atau blok. Pilih media yang sesuai dengan aplikasi dan peralatan yang Anda miliki.
- Media karbon aktif harus diaktifkan melalui proses seperti pemanasan atau perlakuan kimia untuk meningkatkan permukaan dan daya serapnya.
2. Pengaturan Filter:
- Media karbon aktif ditempatkan dalam wadah filter yang sesuai, seperti kolom filter atau tangki filter.
- Filter ini harus dirancang agar air mengalir melalui media karbon aktif dengan baik sehingga mencapai kontak yang maksimal.
3. Prapemrosesan Air:
- Sebelum air masuk ke filter karbon aktif, seringkali perlu ada tahap prapemrosesan untuk menghilangkan partikel besar, lumpur, dan material tersuspensi lainnya. Ini dapat dilakukan melalui sedimentasi atau penggunaan filter lain seperti pasir.
4. Filtrasi dengan Karbon Aktif:
- Air dialirkan melalui media karbon aktif dalam filter.
- Karbon aktif akan menyerap zat-zat yang tidak diinginkan dalam air, termasuk bau, rasa, warna, zat organik, dan beberapa bahan kimia seperti klorin atau senyawa organik berbahaya.
5. Pemeliharaan:
- Media karbon aktif perlu secara berkala diperbarui atau diisi ulang karena kapasitas penyerapannya terbatas.
- Proses regenerasi dapat digunakan untuk mengembalikan kemampuan penyerapan karbon aktif dengan merendamnya dalam larutan regenerasi, seperti asam sulfat.
6. Pengujian Kualitas Air:
- Air yang telah diolah dengan filter karbon aktif harus diuji secara berkala untuk memastikan bahwa air bersih dan memenuhi standar kualitas air yang diinginkan.
Metode filtrasi dengan karbon aktif sangat efektif dalam menghilangkan berbagai kontaminan dari air bersih, membuat air menjadi lebih jernih, berbau lebih baik, dan lebih aman untuk dikonsumsi. Ini adalah salah satu teknologi yang umum digunakan dalam sistem pengolahan air minum dan pemurnian air industri.
